Pencegahan Pergaulan
Bebas
A. Pengertian
1. Pengertian
Pencegahan Nomina (kata benda) proses, cara, perbuatan mencegah; pencegahan;
penolakan, misalnya, usaha pencegahan kemusnahan bahasa daerah sedang
diseminarkan; sedapat mungkin dilakukan pencegahan terhadap faktor yang dapat
menimbulkan komplikasi (menurut KBBI).
2. Pengertian
Pergaulan Merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan
individu, dapat juga oleh individu dengan kelompok. Seperti yang dikemukakan
oleh Aristoteles bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang
artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan
manusia lain. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan
kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan
kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif.
Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerja sama antarindividu atau kelompok
guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu
lebih mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama
bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya
seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin
mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau
tidak. Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang yang
melewati batas dari kewajiban, tuntutan, aturan, syarat dan perasaan malu, atau
dapat juga diartikan sebagai perilaku menyimpang yang melanggar norma agama
maupun norma kesusilaan, (www.artikerlsiana.com). Sedangkan remaja adalah masa
peralihan dari kanak-kanak ke dewasa.Para ahli pendidikan sependapat bahwa
remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18
tahun.Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak,
namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa.Mereka sedang
mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan ini pun sering dilakukan
melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan.Kesalahan yang
dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak
menyenangkan bagi lingkungan dan orang tuanya.
B. Ciri-Ciri
Pergaulan Bebas
1. Penghamburan
harta untuk memenuhi hasratnya.
2. Upaya
mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara termasuk dari jalan
yang haram dan keji
3. Menimbulkan
perilaku munafk dalam masyarakat
4. Rasa ingin
tahu yang besar
5. Rasa ingin
mencoba dan merasakan
6. Terjadi
perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan tanggung jawab
yang dihadapi.
7. Mudah
mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin melawan, rasa
malas, perubahan dalam keinginan, ingin menunjukkan eksistensi dan kebanggaan
diri serta selalu ingin mencoba dalam banyak hal.
8. Kesukaran
yang dialami timbul akibat konÀik karena keinginannya menjadi dewasa dan
berdiri sendiri dan keinginan akan perasaan aman sebagai seorang anak dalam keluarganya.
9. Banyak
mengalami tekanan mental dan emosi.
10. Terjerat
dalam pesta hura-hura ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain.
C. Faktor
Penyebab Pergaulan Bebas
1. Faktor Orang
Tua Para orang tua perlu menyadari bahwa jaman telah berubah. Sistem
komunikasi, pengaruh media masa, kebebasan pergaulan dan modernisasi di
berbagai bidang dengan cepat mempengaruhi anak-anak. Budaya hidup kaum muda
masa kini, berbeda dengan jaman para orang tua masih remaja dulu. Pengaruh
pergaulan yang datang dari orang tua dalam era ini, dapat kita sebutkan antara
lain sebagai berikut.
a) Faktor
kesenjangan pada sebagian masyarakat kita masih terdapat anakanak yang merasa
bahwa orang tua mereka ketinggalan jaman dalam urusan orang muda. Anak-anak
muda cenderung meninggalkan orang tua, termasuk dalam menentukan bagaimana
mereka akan bergaul. Sementara orang tua tidak menyadari kesenjangan ini
sehingga tidak ada usaha mengatasinya.
b) Faktor
kekurangpedulian orang tua terhadap pergaulan muda-mudi. Mereka cenderung
menganggap bahwa masalah pergaulan adalah urusan anak-anak muda, nanti orang
tua akan campur tangan ketika telah terjadi sesuatu. Padahal ketika sesuatu itu
telah terjadi, segala sesuatu sudah terlambat.
c) Faktor
ketidakmengertian kasus ini banyak terjadi pada para orang tua yang kurang
menyadari kondisi jaman sekarang. Mereka merasa sudah melakukan kewajibannya
dengan baik, tetapi dalam urusan pergaulan anak-anaknya, ternyata tidak banyak
yang mereka lakukan. Bukannya mereka tidak peduli, tetapi memang mereka tidak
tahu apa yang harus mereka perbuat.
d) Faktor agama
dan iman. Agama dan keimanan merupakan landasan hidup seorang individu. Tanpa
agama hidup mereka akan kacau, karena mereka tidak mempunyai pandangan hidup.
Agama dan keimanan juga dapat membentuk kepribadian individu. Dengan agama
individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak. Tetapi pada
remaja yang ikut ke dalam pergaulan bebas ini biasanya tidak mengetahui mana
yang baik dan mana yang tidak.
e) Perubahan
Zaman. Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut berkembang atau
yang lebih sering dikenal dengan globalisasi. Remaja biasanya lebih tertarik
untuk meniru kebudayaan barat yang berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga
memicu mereka untuk bergaul seperti orang barat yang lebih bebas.
D. Penyebab
Maraknya Pergaulan Bebas di Indonesia
1. Sikap mental
yang tidak sehat Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa
bangga terhadap pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang tidak
sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami karena daya pemahaman yang lemah.
Dimana ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan penganiayaan emosi seperti
pembentukan kepribadian yang tidak sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga
ataupun orang tua yang menolak, acuh tak acuh, menghukum, mengolokolok,
memaksakan kehendak, dan mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan
yang kuat bagi anak, yang nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman
dengan hidup yang mereka biasa jalani sehingga pelarian dari hal tersebut
adalah hal berdampak negatif, contohnya dengan adanya pergaulan bebas.
2. Pelampiasan
rasa kecewa Yaitu ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan
kekecewaannya terhadap orang tua yang bersifat otoriter ataupun terlalu
membebaskan, sekolah yang memberikan tekanan terus menerus(baik dari segi
prestasi untuk remaja yang sering gagal maupun dikarenakan peraturan yang
terlalu mengikat), lingkungan masyarakat yang memberikan masalah dalam
sosialisasi, sehingga menjadikan remaja sangat labil dalam mengatur emosi, dan
mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di sekelilingnya, terutama pergaulan
bebas dikarenakan rasa tidak nyaman dalam lingkungan hidupnya.
3. Kegagalan
remaja menyerap norma Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah
tergeser oleh modernisasi yang sebenarnya adalah westernisasi.
E. Dampak
Pergaulan Bebas Terjadinya pergaulan bebas memberikan pengaruh besar bagi diri
sendiri, orang tua, masyarakat dan juga Negara.Dampak yang ditimbulkan dari
pergaulan bebas antara lain sbb.
1. Seks bebas
2.
Ketergantungan obat/narkoba
3. Menurunnya
tingkat kesehatan
4. Merenggangnya
hubungan keluarga
5. Menurunnya
prestasi
6. Berdosa (www.artikerlsiana.com)
F. Solusi
Pencegahan Pergaulan Bebas Kita semua mengetahui peningkatan keimanan dan
ketakwaan kepada Tuhan YME, penyaluran minat dan bakat secara positif merupakan
hal-hal yang dapat membuat setiap orang mampu mencapai kesuksesan hidup
nantinya. Tetapi walaupun kata-kata tersebut sering ‘didengungkan’ tetap saja
masih banyak remaja yang melakukan hal-hal yang tidak sepatutnya dilakukan.
Selain daripada solusi di atas masih banyak solusi lainnya. Solusi-solusi
tersebut adalah sebagai berikut.
1. Memperbaiki
Cara Pandang Memperbaiki cara pandang dengan mencoba bersikap optimis dan hidup
dalam “kenyataan”. Maksudnya adalah sebaiknya remaja dididik dari kecil agar
tidak memiliki angan-angan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga
apabila remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya dengan
positif.
2. Menjaga
Keseimbangan Pola Hidup Yaitu perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola
waktu, emosi, energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya
mengatur waktu dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan
positif.
3. Jujur pada
Diri Sendiri Yaitu menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang
terbaik untuk diri masing-masing, sehingga pergaulan bebas tersebut dapat
dihindari. Jadi dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
4. Memperbaiki
Cara Berkomunikasi Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain sehingga
terbina hubungan baik dengan masyarakat. Untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan
yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan
orang-orang di sekeliling kita.
5. Perlunya
Remaja Berpikir untuk Masa Depan Jarangnya remaja memikirkan masa depan.
Seandainya tiap remaja mampu menanamkan pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada
diri saya nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu
yang lebih baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif
untuk kemajuan diri para remaja. Dengan itu maka remaja-remaja akan berpikir
panjang untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan berkurangnya jumlah remaja
yang terkena HIV & AIDS nantinya.
6. Menanamkan
Nilai Ketimuran Kalangan remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi
pentingnya nilai-nilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu
berkaitan dengan nilai keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran.
Nilai yang bersumberkan pada ajaran spiritualitas agama ini perlu dipegang.
Termasuk meningkatkan derajat keimanan dan moralitas pemeluknya. Dengan
dipegangnya nilai-nilai ini, harapannya mereka khususnya kalangan muda akan
berpikir seribu kali untuk terjun ke pergaulan bebas.
7. Mengurangi
Menonton Televisi Televisi idealnya bisa menjadi sarana mendapatkan informasi
yang mendidik dan bisa meningkatkan kualitas hidup seseorang. Namun,
kenyataannya, saat ini harapan itu sangat jauh. Televisi kita terutama stasiun
televisi swasta, mereka lebih banyak menampilkan acara hiburan, maupun
sinetron-sinetron yang menawarkan nilai-nilai gaya hidup bebas, hedonis. Begitu
juga beragam tayangan infotainment yang kadang menayangkan acara
perselingkuhan, sex bebas di kalangan artis. Dengan demikian, kisah pergaulan
bebas bukan menjadi hal yang tabu lagi. Makanya, tak ada langkah yang lebih
manjur selain mengurangi menonton televisi ini karena lambat laun otak akan
teracuni oleh nilai-nilai yang sebenarnya sangat negatif. Untuk mendapatkan
informasi, kalangan muda bisa mengalihkan perhatian dengan membaca koran,
majalah maupun buku-buku. Pekerjaan yang agak berat memang, tapi jauh lebih
produktif daripada kebanyakan menonton televisi yang tidak jelas dan cenderung
merusak akal sehat dan pikiran.
8. Banyak
Beraktivitas secara Positif Cara ini menurut berbagai penelitian sangat efektif
dijalankan. Pergaulan bebas, biasanya dilakukan oleh kalangan muda yang
mempunyai banyak waktu longgar, banyak waktu bermain, bermalam minggu. Nah,
untuk mengantisipasi hal tersebut, mengalihkan waktu untuk kegiatan lewat
hal-hal positif perlu terus dikembangkan. Misalnya dengan melibatkan anak muda
dalam organisasi-organisasi sosial, menekuni hobinya dan mengembangkannya
menjadi lahan bisnis yang menghasilkan, maupun mengikuti acara-acara kreatiftas
anak-anak muda. Dengan demikian, waktu mudanya akan tercurahkan untuk hal-hal
positif dan sedikit waktu untuk memikirkan hal-hal negatif seperti pergaulan
bebas tersebut.
9. Sosialisasi Bahaya
Pergaulan Bebas Di kalangan muda, pergaulan bebas sering dilakukan karena bisa
jadi mereka tidak tahu akibat yang ditimbulkannya. Seperti misalnya penyakit
kelamin yang mematikan. Informasi-informasi mengenai bahaya yang ditimbulkan
akibat pergaulan bebas ini perlu terus disebarkan di kalangan pemuda.
Harapannya, mereka juga punya informasi sebagai bahan pertimbangan akal
sehatnya. Jika informasi tersebut belum didapatkan ada kemungkinan mereka akan
terus melakukan pergaulan bebas semau mereka. Tapi, kalau informasi sudah
didapatkan namun mereka tetap nekad melakukannya persoalan lain lagi.
Sepertinya perlu ada penanganan khusus, apalagi yang sudah terang-terangan
bangga melakukan pergaulan bebas.
10. Menegakkan
Aturan Hukum Bagi yang bangga tersebut, tak ada hal lain yang bisa menghentikan
selain adanya perangkat hukum dan aturan hukum yang bisa menjeratnya.
Setidaknya sebagai efek jera. Yang demikian harus dirumuskan dan dilaksanakan
melalui hukum yang berlaku di negara kita. Langkah ini sebagai benteng terakhir
untuk menyelamatkan anak-anak muda dari amoralitas karena perilaku pergaulan
bebas yang lambat laun otomatis akan merusak bangsa ini.
G. Faktor
yang Memengaruhi Pergaulan Remaja Sebagai makhluk sosial, individu di tuntut
untuk mampu mengatasi segala permasalahan yang timbul sebagai hasil dari
interaksi dengan lingkungan sosial dan mampu menampilkan diri sesuai dengan
aturan atau norma yang berlaku. Begitu juga dengan pergaulan pada remaja, ada
beberapa faktor yang bisa memengaruhi antara lain sebagai berikut.
a) Kondisi fsik
b) Kebebasan
Emosional
c) Interaksi
sosial.
d) Pengetahuan
terhadap kemampuan diri
e) Penguasaan
diri terhadap nilai-nilai moral dan agama
H. Cara
Menghindari Pergaulan Bebas di Kalangan Pelajar Dewasa ini banyak sekali Remaja
yang terjerumus dalam pergaulan bebas, terutama sekali di kalangan Pelajar /
mahasiswa. Pemakaian narkoba hingga budaya seks bebas adalah salah satu dampak
yang di timbulkan oleh pergaulan bebas, Jadi bagi para remaja hal semacam ini
sudah patut di hindari agar jangan sampai terjerumus ke pergaulan bebas
tersebut. Remaja adalah generasi penerus bangsa yang nantinya akan membangun
Indonesia lebih baik dan lebih maju lagi, jadi bila pergaulan bebas ini sudah
membudaya, maka hal tersebut perlu kita cegah agar jangan sampai bangsa
Indonesia ini rusak oleh para remaja yang bertindak tidak senonoh hingga
merusak diri mereka sendiri dan juga merusak negaranya sendiri. Lingkungan
keluarga adalah lingkungan yang berperan penting dalam memberikan pondasi yang
kuat bagi para remaja. pada masa ia masih kecil sebenarnya harus di berikan
perhatian yang lebih agar nantinya ketika sudah dewasa tidak sampai terjerumus
dalam pergaulan bebas. berikut adalah cara menghindari / mengatasi pergaulan
bebas di kalangan pelajar.
1. Ingat kepada
orang tua Agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas maka penting untuk kita
selalu mengingat orang tua, dimana ia telah bersusah payah memperjuangkan kita
untuk bersekolah agar menjadi orang yang baik dan juga sukses. maka disanalah
kita berfkir untuk tidak melakukan sesuatu yang dapat membuat kita terjerumus
dalam hal yang tidak baik. bila sudah terjerumus dalam hal yang tidak baik
lihatlah dan pikirkanlah bagaimana perasaan orang tua mu, mereka pasti sangat
kecewa dan sedih atas apa yang telah kamu perbuat.
2. Perbanyak
aktivitas yang positif Untuk menghindari pergaulan yang tidak baik maka hal
yang penting untuk dilakukan adalah sibukan diri dengan perbuatan yang positif.
misalnya banyak beraktiftas dalam organisasi yang baik dan melakukan hal-hal
yang bersifat positif. dengan menyibukan diri oleh hal-hal yang positif maka
akan dapat membuat diri terhindar dari perbuatan yang tidak baik, seperti
pergaulan bebas.
3. Menaati
aturan hukum yang berlaku Dalam pemerintahan kita ini tentu sudah banyak sekali
aturan-aturan yang dibuat oleh pemerintah agar remajanya tidak sampai
terjerumus dalam pergaulan bebas, maka sudah sepatutnya sebagai remaja untuk
menegakan hukum yang berlaku itu agar jangan sampai terjerumus dalam pergaulan
bebas yang nantinya dapat memberikan dampak negatif bagi diri sendiri.
4. Bergaul
dengan orang yang baik Pergaulan sangat berperan sekali bagi para remaja, bila
salah dalam memilih pergaulan maka akan lebih mudah untuk terjerumus dalam
hal-hal yang tidak baik. oleh karenanya pilihlah teman bergaul yang baik agar
prilaku kita semakin baik pula.
I.
Prinsip-Prinsip Etika Pergaulan Remaja
1. Hak dan
kewajiban Hak kita memang layak untuk kita tuntut, tapi juga jangan sampai
meninggalkan kewajiban kita sebagai makhluk sosial.
2. Tertib dan
disiplin Selalu tertib dan disiplin dalam melakukan setiap aktivitas. Disiplin
waktu biar tidak keteteran.
3. Kesopanan
Senantiasa menjaga sopan santun, baik dengan teman sebaya atau orang tua dan
juga guru dimanapaun dan kapanpun.
4. Kesederhanaan
Bersikaplah sederhana.
5. Kejujuran
Jujur akan membawa kita ke dalam kebenaran. Bersikap jujurlah walau itu pahit.
6. Keadilan
Senantiasa bersikap adil dalam bergaul. Tidak membeda-bedakan teman.
7. Cinta Kasih
Saling mencintai dan menyayangi teman kita agar terhindar dari permusuhan. 8.
Suasana & tempat pergaulan kita Ini sangat penting juga buat kita untuk
diperhatikan.
J.
Prinsip Dasar Pergaulan yang Sehat Pergaulan
yang sehat adalah pergaulan yang tidak terjebak dalam dua kutub yang ekstrem,
yaitu terlalu sensitif (menutup diri) atau terlalu bebas. Semestinya, lebih
ditekankan kepada hal-hal positif, seperti untuk mempertegas eksistensi diri
atau guna menjalin persaudaraan serta menambah wawasan
1.
Saling menyadari bahwa semua orang saling
membutuhkan dan merasa paling benar Seperti kita ketahui bersama bahwa setiap
manusia pasti akan membutuhkan manusia lain. Keadaan ini harus kita sadari
betul, supaya kita tidak menjadi manusia paling egois
2.
Hubungan memberikan nilai positif bagi kedua
belah pihak Hubungan yang baik adalah hubungan yang saling menguntungkan. Saya
yakin anda tidak suka di rugikan demikian sebaliknya orang lain juga tidak suka
kita rugikan. Dari itulah salah satu dasar pergaulan sehat yang lain adalah
simbiosis mutualisme. Jangan sampai kita berpikir untuk merugikan orang lain
3.
Saling menghormati dan menghargai Satu kata yang
selalu saya ingat jika kita ingin di hargai dan di hormati orang lain, maka
kita harus lebih dulu bisa menghargai dan menghormati orang lain. Mengahargai
dan menghormati orang lain ini bisa di lakukan dengan banyak hal seperti
menghargai dan menghormati pendapat orang lain, menghargai dan menghormati cara
beribadah orang lain, menghargai dan menghormati adat istiadat orang lain,
menghargai dan menghormati cara berpikir orang lain dan sebagainya.
4.
Tidak berprasangka buruk Agama manapun jelas
melarang seseorang untuk berprasangka buruk kepada orang lain. Karena prasangka
buruk hanya akan mendatangkan masalah dan permusuhan antara kita dengan orang
lain.
5.
Saling memahami perbedaan Manusia di lahirkan
dengan berbagai macam perbedaan, baik itu dari segi fsik, psikologis, ras,
suku, budaya dan lain-lain. Setiap manusia itu memiliki keunikan tersendiri,
karena hal inilah kita harus memahami perbedaan tersebut.
6.
Saling memberikan nasihat Orang bijak berkata
teman yang baik adalah teman yang selalu mengajak ke jalan yang baik dan
mencegah ke jalan yang tidak baik. Ini juga salah satu prinsip pergaulan yang
sehat. Dengan saling memberikan nasehat, kita secara tidak langsung, menjalin
hubungan yang lebih sehat bukan hanya untuk dunia saja, tapi juga untuk akhirat
kelak.
Tips :
* Hindari dari pergaulan bebas
dikalangan remaja atau para pelajar.
* Patuhi norma-norma agama dan
adat istiadat yang baik di lingkungan sekolah. rumah dan masyarakat.
* Jauhilah tempat-tempat
prostitusi atau lokalisasi PSK (Pekerja Sek Komersial).
* Jauhilah dari minum-minuman
keras dan penggunaan Narkoba.
* Jauhilah menonton flm-flm yang
bersifat pornografi
Sumber:
Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi Jakarta : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018
0 Comments:
Post a Comment